Wednesday, September 30, 2009

matahari




tertutup sudah pintu,

pintu hatiku

yang pernah dibuka waktu,
hanya untukmu
kini kau pergi dari hidupku
ku harus relakanmu walau aku tak mau
berjuta warna pelangi di dalam hati
sejenak luluh bergeming menjauh pergi
tak ada lagi cahaya suci
semua nada beranjak,
aku terdiam sepi
dengarlah matahariku suara tangisanku
ku bersedih
karna panah cinta menusuk jantung
kuucapkan matahariku puisi tentang hidupku
tentangku yang tak mampu melakukan waktu

dengarkanlah kau matahariku

dengarlah matahariku suara tangisanku
ku bersedih karna panah cinta menusuk jantungku

No comments: